Pandemi Covid-19 memaksa para pekerja untuk lebih banyak menghabiskan waktu untuk bekerja dari rumah. Sebelum pandemi datang, bekerja secara remote dibayangkan layaknya duduk di pinggir pantai sambil membawa laptop, minum soft drink dan melihat sunset. Namun, di awal 2020 terjadi pandemi Covid-19 dan penerapan “lockdown” memaksa para pekerja harus bekerja dari rumah dan tidak bisa kemana-mana.
Hal tersebut dialami oleh hampir seluruh pekerja, bisa bekerja dari mana saja namun tetap tidak bisa “sebebas” biasanya. Walaupun vaksinasi Covid-19 sudah dilakukan pemerintah terhadap para pekerja, tetapi “new normal” akan tetap ada.
Selama setahun lebih menerapkan kerja di rumah, ada beberapa “perjuangan” yang dilakukan para pekerja. Berdasarkan survei Buffer, pengembang aplikasi media sosial, kepada para pekerja tentang “perjuangan” terbesar saat bekerja dari jarak jauh dengan pertanyaan mengapa sulit untuk mempertahankan pekerjaan yang baik dan kehidupan rumah tangga yang terintegrasi.
Hasilnya, didapatkan 22 persen responden mengatakan kesulitan untuk unplugging after work. Ketika selesai menyelesaikan suatu pekerjaan, mereka akan diberi tambahan pekerjaan lagi sehingga membuat jam kerja melebihi waktu normal.
Kemudian, 19 persen responden menyatakan loneliness, atau merasa kesepian. Jika dahulu terbiasa bekerja di kantor dan dapat berinteraksi dengan rekan kerja, maka saat kerja jarak jauh akan merasakan kesepian karena bekerja sendirian.
Permasalahan selanjutnya, yaitu susahnya untuk berkolaborasi dan berkomunikasi dinyatakan oleh 17 responden. Karena tidak semua orang nyaman menggunakan gadget atau teknologi. Sementara, ada juga pekerja yang lebih nyaman untuk face to face ketika harus berkomunikasi atau berkoordinasi tentang pekerjaan.
Sebanyak sepuluh persen responden mengungkapkan jika gangguan di rumah sering muncul saat bekerja jarak jauh. Sedangkan delapan persen pekerja merasa ketika berada di zona waktu yang berbeda dari rekan kerja dalam satu tim menjadi permasalahan tersendiri, terlebih bagi mereka yang berbeda negara.
Tantangan lainnya adalah bagaimana menjaga motivasi dalam bekerja juga menjadi tantangan tersendiri, apalagi jika bekerja jarak jauh. yang biasanya bisa berinteraksi secara langsung, sekarang hanya bisa menatap layar/monitor. Tujuh persen responden mengungkapkan sulit untuk mengambil waktu liburan. Sementara, empat persen responden menjawab permasalahan lain dan tiga persen orang mengatakan mendapatkan koneksi internet yang andal menjadi kesulitan saat bekerja jarak jauh.
Untuk menjawab permasalahan tersebut, ada beberapa cara untuk menetapkan batasan yang sehat dalam mengintegrasikan kehidupan kerja dan pribadi:
1. Pilih Tempat dengan Cahaya yang Baik dan Gangguan Paling Sedikit
Siapkan meja dan kursi serta simpan semua yang dibutuhkan untuk bekerja di satu tempat. Jangan membuat meja kerja berantakan. Ini akan membantu fokus lebih baik serta meningkatkan produktivitas.
Menurut penelitian Harvard Business Review, meja yang rapih dan bersih membantu menurunkan tingkat stres dan kecemasan, serta meningkatkan fokus dan mengolah informasi dengan lebih baik sehingga lebih produktif dalam bekerja.
2. Buat Rutinitas di Rumah dan Atur Jam Kerja
Hal tersebut sangat penting dan membantu bekerja secara efisien di rumah, serta menikmati waktu kerja. Sehingga harus membuat jadwal untuk diri sendiri.
Misalnya: bangun jam 05.00, shalat, mandi, membuat sarapan. Lalu, membuka ke laptop sambil menikmati sarapan dan kopi, memeriksa pesan, dan pembaruan di Teams, dan memulai hari.
Menemukan teknik manajemen waktu terbaik, seperti Teknik Podomoro. Teknik ini adalah dengan mengambil tugas besar dan pecahkan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Pilih salah satu bagian dan dikerjakan selama 25 menit, kemudian mengambil waktu istirahat 5 menit (ini akan menandai selesainya 1 sprint Podomoro). Kemudian diulang untuk 3 Podomoro lalu istirahat lebih lama. Jangan terlalu fokus pada laptop, berikan waktu istirahat untuk mata dan otak.
3. Istirahatlah Agar Tetap Produktif
Cara paling efektif untuk tetap produktif, menurut survei Airtasker adalah dengan beristirahat untuk menghindari kejenuhan. Beristirahat sejenak dari pekerjaan dan gunakan waktu luang untuk perawatan diri, menyehatkan pikiran dan tubuh, atau menunjang hobi. Untuk menerangi percikan kreatif dalam diri pekerja.
4. Mengatur Waktu untuk Watercooler atau Cappuccino Talk
Mengatur pertemuan virtual dengan kolega, untuk hanya bicarakan kehidupan sehari-hari dan tidak membicarakan pekerjaan. Topiknya bisa sangat beragam mulai dari film terbaru hingga berita terbaru, dari tren fashion hingga makanan cepat saji terbaru. Tim yang hebat dibangun, tidak ditemukan, dan bagian dari membangun tim yang hebat untuk berbicara satu sama lain
5. Jangan Gunakan Piyama Saat Bekerja di Rumah
Selama bekerja dari rumah ada baiknya untuk tidak menjadikan santai sebagai kebiasaan. Mungkin kita merasa nyaman dengan piyama sepanjang hari tapi ingat bahwa semuanya memiliki aura.
Ketika kita mengenakan pakaian yang pantas, maka secara otomatis kita akan mulai berpikir bahwa akan melakukan sesuatu yang penting. Apalagi, kalau ada virtual meeting usahakan berpakaian profesional untuk memahami keseriusannya.
6. Nikmati dengan Hari Liburmu
Saat bekerja di kantor, rasanya menggembirakan membuat rencana berlibur untuk akhir pekan. Pastikan memiliki semangat yang sama walaupun harus kerja dari jarak jauh. Jalankan apa pun yang ingin dilakukan. Hal ini membuat semangat tetap terjaga dan kesehatan mental dalam kondisi prima.