Ekosistem digital memungkinkan terjadinya perubahan mendasar dalam aktivitas bisnis sehari-hari. Lanskap bisnis yang berubah dengan cepat itu menuntut penggunaan teknologi baru dan manajemen yang lebih efektif untuk membangun organisasi siap digital. Adopsi teknologi baru tentunya membutuhkan infrastruktur yang sesuai, terutama jaringan sebagai tulang punggungnya.
Organisasi akan mencari solusi jaringan yang gesit, fleksibel, dan terukur untuk memaksimalkan operasi bisnis di berbagai kantor cabang. Optimalisasi jaringan dengan pengelolaan yang terukur akan memastikan produktivitas dan kualitas layanan ke jaringan cabang, seiring dengan upaya strategi efisiensi biaya operasional yang signifikan.
Karena itu, banyak organisasi yang beralih ke teknologi Software Defined Wide Area Network (SD-WAN). SD-WAN merupakan teknologi transformasional di era digital untuk merancang, menyebarkan, dan mengoperasikan jaringan perusahaan. SD-WAN bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan bandwidth jaringan. Selain itu, penggunaan solusi jaringan terdepan ini juga dapat meningkatkan kinerja aplikasi dan meningkatkan visibilitas jaringan di cabang yang lebih luas.
Ambil contoh, ketika sebuah bank melakukan transformasi digital menjadi bank unggulan melalui inovasi dan pertumbuhan, maka konektivitas jaringan merupakan salah satu bidang utama yang diidentifikasi untuk melakukan transformasi. Transformasi itu dilakukan dengan merombak infrastruktur WAN yang lama dan arsitektur yang kaku, dengan SD-WAN, agar dapat menciptakan nilai jangka panjang yang berkelanjutan untuk peningkatan pengalaman pelanggan di setiap cabang.
Dinamika jaringan ini menjadi fokus laporan oleh IDC yang memperkirakan pasar SD-WAN akan tumbuh lebih dari US$ 6 miliar pada tahun 2020. IDC juga memperkirakan bahwa penerapan SD-WAN akan meningkat secara signifikan di seluruh dunia dengan pertumbuhan tahunan (compound annual growth rate/ CAGR) sebesar 69,6% hingga 2021. Bisa dikatakan, hingga 2020 merupakan momentum emas bagi SD-WAN. Teknologi seperti IoT dan cloud akan menjadi dua penggerak utama untuk implementasi SD-WAN, mendorong lebih banyak bandwidth yang dibutuhkan serta arsitektur jaringan yang ramah untuk teknologi dalam organisasi. SD-WAN dapat dirancang untuk mengakomodasi kinerja dari berbagai aplikasi cloud terdepan pada aplikasi publik yang digunakan perusahaan, seperti video conference dan desktop sharing.
Kemudahan Operasional dan Fleksibilitas SD-WAN
Bagi perusahaan besar dengan kantor cabang yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, tidak cukup mengandalkan teknologi jaringan area luas (WAN) tradisional untuk menghubungkan jaringan antara pusat data (data center), kantor pusat, dan kantor cabang yang jaraknya terpisah jauh. Kenapa? Ini karena pengoperasian WAN tradisional membutuhkan banyak perangkat dengan kompleksitas dan biaya tersendiri. Kekurangan WAN tradisional selanjutnya adalah pengendalian, konfigurasi, pengelolaan perangkat di semua lokasi jaringan perusahaan harus dilakukan di setiap kantor cabang. Hal ini menyebabkan perusahaan harus mengirimkan dan menempatkan beberapa tenaga ahli di kantor cabang, akibatnya biaya operasional menjadi mahal. Belum lagi aspek keamanan (security) dalam jaringan yang dipertanyakan di tengah meningkatnya ancaman cyber-security di Indonesia.
SD-WAN pada dasarnya mampu mensimplifikasi WAN tradisional, di mana teknologi SD-WAN mengemas beberapa fitur terpenting dari perangkat yang dibutuhkan – dengan mempertimbangkan hal-hal yang dibutuhkan perusahaan yang tentunya berbeda-beda satu sama lain seperti bandwidth management, performansi aplikasi, security dan juga biaya – semuanya dalam satu solusi.
Simplifikasi teknologi di SD-WAN dengan cloud kemudian dapat memberi kekuatan kepada perusahaan untuk mendistribusikan aturan, melakukan perubahan policy, dan konfigurasi baru di seluruh jaringan dengan skala apa pun dalam hitungan detik dari tempat di mana saja. Sehingga pembaharuan kebijakan (update policy seperti security, credential info dll) yang akan cukup rumit dengan topologi traditional WAN akan bisa dipermudah dengan SDWAN.
Hal ini memberikan keuntungan kepada enterprise dari sisi biaya operasional untuk tenaga kerja. Perusahaan tidak perlu lagi mengirimkan atau menaruh banyak tenaga ahli perusahaan di kantor cabang untuk mengendalikan maupun mengontrol jaringan di setiap lokasi perusahaan, dimana semua bisa dilakukan melalui aplikasi SD-WAN via cloud. Dengan cara ini, perusahaan tidak memerlukan banyak tenaga ahli dan dapat menghemat biaya.
Reliabilitas tinggi juga merupakan kekuatan utama dari SD-WAN. Untuk memberikan layanan dan aplikasi yang diperlukan untuk menjalankan fungsi bisnis utama, perusahaan dengan multi-lokasi memanfaatkan WAN untuk menghubungkan kantor cabang yang berjarak jauh ke pusat data dan kantor pusat. Namun, ketika jarak jaringan diperpanjang semakin jauh dan beragam, tantangan operasional seperti jitter, packet loss, network congestion, dan outages acap kali terjadi. Teknologi jaringan yang tersedia untuk mengatasi masalah ini biasanya memerlukan biaya tinggi dan tidak efisien untuk diterapkan, sehingga menjadi suatu batasan untuk perusahaan dengan bisnis operasional serba cepat yang berfokus pada efisiensi dan ekspansi.
Kehadiran SD-WAN memberikan kemampuan untuk menggabungkan beberapa koneksi WAN yang berbeda termasuk internet secara menyeluruh untuk bertindak sebagai satu bagian. Ini berarti bahwa jika satu koneksi gagal, SD-WAN dapat mengaktifkan fitur automatic failover ke koneksi cadangan Anda. Dengan kata lain, SD-WAN memberikan jaminan performansi layanan untuk konektivitas Anda secara real time. Dengan keunggulan utama dalam kemudahan operasional dan fleksibilitas, SD-WAN merupakan teknologi terdepan yang saat ini menjadi backbone transformasi digital. Hal inilah yang menjadikannya diprediksi sebagai the golden age pada 2020 dan selanjutnya.(*)