Cloud telah menjadi tulang punggung (backbone) bagi perjalanan transformasi digital. Tren ini membuat mayoritas perusahaan telah bermigrasi ke cloud yang menawarkan berbagai benefit antara lain kelincahan (agility) dan kecepatan, efisiensi operasional, jaminan keamanan lebih memadai, ketersediaan sumber daya yang lebih tinggi, dan tentu saja penghematan biaya.
Bahkan, lembaga riset khusus teknologi informasi, Gartner Inc, memprediksi 80% dari perusahaan di seluruh dunia akan bermigrasi secara menyeluruh ke cloud hingga 2025.[1] Kondisi ini merupakan dampak dari manfaat nyata cloud yang bisa memberikan peluang besar dalam memodernisasi infrastruktur TI. Dengan arsitektur TI modern, organisasi akan mampu meraih efisiensi operasional melalui praktik desain asli cloud, DevOps, kemudahan deployment, fleksibilitas, skalabilitas, dan penghematan biaya.
Namun, migrasi ke cloud tidaklah mudah jika tidak menerapkan proses yang tepat ataupun mengantisipasi risiko yang mungkin timbul. Sekilas, migrasi cloud hanyalah proses pemindahan data, aplikasi, dan elemen bisnis lainnya dari server atau komputer di lokasi tempat organisasi tersebut berada (on-premise) ke cloud — kumpulan sumber daya virtual — yang menawarkan layanan komputasi, penyimpanan, dan jaringan pada skala besar. Namun, tanpa kompetensi dan keahlian yang spesifik, migrasi cloud bisa menjadi malapetaka.
Misalnya, migrasi cloud dapat membawa hasil yang tidak terduga ataupun konsekuensi yang tidak terprediksi sebelumnya. Dalam beberapa kasus, tim TI pada awalnya tidak menyadari ada sesuatu yang salah. Untuk menghindari masalah ini, departemen TI harus menyadari masalah dan kesalahan migrasi cloud yang acap kali terjadi.
Sejumlah tantangan paling umum yang bisa dihadapi perusahaan ketika bermigrasi ke cloud, antara lain:
1. Migrasi beban kerja. Mentransfer aplikasi, data, dan server antara penyedia cloud memerlukan perencanaan dan proses terperinci. Perpindahan beban kerja dari on-premise ke cloud juga harus dilakukan melalui koneksi yang aman. Tantangan yang bisanya sering terjadi adalah solusi dan teknologi yang dimiliki perusahaan dalam melakukan migrasi ke cloud tidak mampu dan mumpuni untuk menjamin keberlangsungan bisnis suatu perusahaan pada saat terjadi transisi.
2. Waktu henti (downtime). Saat bermigrasi dari satu cloud ke cloud lainnya, downtime adalah risiko besar. Sangat penting untuk memastikan konsistensi data, memeriksa koneksi ke jaringan, dan mempersiapkan kemungkinan turunnya perfoma kinerja sistem dan aplikasi internal selama transisi ketika migrasi.
3. Beradaptasi dengan lingkungan cloud baru. Dalam banyak kasus, perusahaan memilih aplikasi yang dibuat khusus untuk penyedia cloud tertentu. Tetapi ketika bermigrasi ke penyedia lain, mungkin ada beberapa masalah dalam mengadaptasi penyesuaian ini dengan kemampuan cloud baru. Untuk situasi ini, perusahaan harus mengantisipasi waktu yang diperlukan untuk mengkonfigurasi ulang aplikasi dan kemudian memanfaatkannya dari platform baru.
4. Alokasi biaya, sumber daya dan waktu. Keselarasan antar ketiga hal ini harus dipertimbangkan dalam memastikan alur migrasi ke komputasi cloud dapat berlangsung dengan lancar, di mana perusahaan dimungkinkan untuk memiliki ekosistem cloud yang diinginkan. Pada tahap ini, perusahaan harus mempertimbangkan untuk mempekerjakan mitra migrasi yang dapat memastikan migrasi yang tepat waktu dan efisien.
Sebagai provider teknologi lokal terdepan di Indonesia, Professional Services telkomtelstra dapat mendukung bisnis dalam perpindahan aplikasi on-premise ke komputasi cloud secara berkelanjutan dan selancar mungkin. Cloud Consulting sebagai bagian dari Professional Services, dapat memastikan kesuksesan migrasi cloud melalui perpaduan kemampuan ahli dan kapabilitas implementasi. Di sisi lain, kami akan membantu Anda mencapai tujuan dengan mudah dan cepat sesuai pilihan layanan cloud Anda.
Cloud Consulting di dalam Professional Service telkomtelstra menawarkan 4 layanan utama, yaitu;
- Cloud Assessment
- Cloud Strategy
- Cloud Migration Design
- Cloud Migration Services
- Infrastructure Migration
- Data Migration
- Platform Migration
- Application Migration
- O365 Migration /Implementation
- Other SaaS Migration
Lebih lanjut lagi, telkomtelstra Professional Services juga menawarkan layanan cloud consulting untuk migrasi dan implementasi solusi Office365. (*)
[1] Top Industry Trends IT Infrastructure, Operations, and Cloud Strategies 2019, Gartner Inc